Selasa, 15 September 2015

TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Suatu usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunayi arti apa-apa. Ibarat seseorang yang berpergian tak tentu arah maka hasilnya pu tak  lebih dari pengalaman selama perjalanan.
Pendidikan merupakan uasaha yang dilakukan secara sadar dan jelas memiliki tujuan. Sehingga diharapkan dalam penerapanya ia tak kehilangan arah dan pijakan . Tujuan pendidikan merupakan masalah sentral dalam pendidikan. Sebab, tanpa perumusan yang jelas tentang tujuan pendidikan, perbuatan menjadi acak-acakan, tanpa arah, bahkan biasa sesat atau salah langkah, oleh karena itu perumusan tujuan dengan jelas, menjadi inti dari seluruh pemikiran pedagogis dan perenungan filosofis
Dikatakan lebih lanjut bahwa tujuan pendidikan itu penting, disebabkan karena secara implisit dan eksplisit didalamnya terkandung hal-hal yang sangat asasi, Yaitu pandangan hidup dan filsafat hidup pendidikan, Lembaga penyelenggaraan pendidikan, dan Negara, dimana pendidikan itu dilaksanakan.

B.     TUJUAN
1.      Memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam yang di asuh oleh Bapak Andrizal, S.Psi.
2.      Untuk mengetahui tujuan pendidikan Islam

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Secara etimologi, tujuan adalah arah, maksud atau haluan.[1] Secara termonologi, Menurut Zakiah Daradjat Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai.[2]
Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi "insan kamil" dengan pola taqwa. Insan kamil artinya manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup berkembang secara wajar dan normal karena taqwanya kepada Allah SWT.

B.     TAHAP-TAHAP TUJUAN
Abu ahmad mengatakan bahwa tahap tahap tujuan pendidikan islam meliputi:[3]
1.      Tujuan tertinggi / terakhir
Tujuan ini bersifat mutlak, tidak mengalami perubahan dan berlaku umum, karena sesuai dengan konsep ketuhanan yang menangandung kebenaran mutlak dan universal. Tujuan tertinggi tersebut dirumuskan dalam satu istilah yang disebut “insan kamil”(manusia paripurna)
Dalam tujuan pendidikan islam, tujuan tertinggi atau terakhir ini pada akhirnya sesuai dengan tujuan hidup manusia, dan peranannya sebagai mahluk ciptaan Allah. Dengan demikian indikator dari insann kamil tersaebut adalah :
a.       Menjadi hamba Allah
b.      Mengantarkan subjek didik menjadi khalifah Allah fi al-ardh
c.       Untuk memperoleh kesejahteraan kebahagiaan hidup di dunia sampai akhirat
d.      Terciptanya manusia yang mempunyai wajah Qur’ani
2.      Tujuan Umum
Dikatakan umum karena berlaku bagi siapa saja tanpa dibatasi ruang dan waktu, dan menyangkut diri peserta didik secara total.
Sementara itu para ahli pendidikan Islam merumuskan pula tujuan umum pendidkan islam, diantaranya :
a.     Al-Abrasyi
-          Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang  mulia.
-          Persiapan untuk kehidupan di dunia dan kehidupan akhirat.
-          Persipan untuk mnecari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat.
-          Menumbuhkan semangat ilmiah.
-          Menyiapkan pelajar dari segi profesional.
b.      Nahlawy
-          Pendidikan akal persiapan fikiran.
-          Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakal asal anak-anak.
-          Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi  muda.
-          Menyumbangkan segala potensi-potensi dan bakat-bakat manuisia.
c.       Al-Buthi
-          Mencapai keridhaan Allah.
-          Mengangkat taraf Akhlak.
-          Memupuk rasa cinta tanah air pada diri manusia berdasarkan agama.
-          Mewujudkan ketentraman di dalam jiwa dan aqidah yang dalam.
-          Memelihara bahasa dan kesustraan Arab sebagai bahasa Al-Qur’an.
3.      Tujuan Khusus[4]
Pengkhususan tujuan tersebut dapat didasarkan pada :
a.     Kultur dan cita-cita suatu bangsa
b.    Minat, Bakat dan kesanggupan Subyek didik
c.     Tuntutan situasi, kondisi pada kurun waktu tertentu
4.      Tujuan Sementara
Tujuan sementara pada umumnya merupakan tujuan-tujuan yang dikembangkan dalam rangka menjawab segala tuntutan kehidupan.
Menurut Zakiah Daradjat tujuan sementara itu merupakan tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal.
Dalam tujuan sementara bentuk insan kamil dengan pola ubudiyah sudah kelihatan meskipun dalam ukuran sederhana, sekurang-kurangnya beberapa ciri pokok sudah kelihatan pada pribadi anak didik.
C.     ASPEK-ASPEK TUJUAN
Aspek tujuan pendidikan islam itu meliputi empat hal, yaitu sebagai berikut :[5]
1.      Tujuan jasmaniah ( Ahdaf al-jasmaniyyah)
Tujuan pendidikan perlu dikaitkan dengan tugas manusia selaku khalifah di muka bumi yang harus memiliki kemampuan jasmani yang bagus disamping rohani yang teguh. Dalam hadits Rosulullah SAW bersabda: ”Orang mukmin yang kuat itu lebih baik di sayangi oleh allah dari pada orang mukmin yang lemah.”
2.      Tujuan Rohaniah ( Ahdaf al-Ruhyyah )
Kalau kita perhatikan, tujuan ini dikaitkan dengan kemampuan manusia menerima agama islam yang inti ajarannya adalah keimanan dan ketaatan kepada allah tuhan yang maha esa dengan tunduk dan patuh kepada nilai-nilai moralitas yang diajarkannya dengan meliputi keteladanan Rosululah SAW inilah tujuan rohaniyyah penddikan.
Tujuan pendidikan rohani diarahkan kepada pembentukan akhlak mulia, yang ini oleh para pendidik modern barat dikategorikan sebagai tujuan pendidikan religius, yang oleh kebanyakan pemikir pendidikan islam tidak disetui istilah itu, karena akan memberikan kesan akan adanya tujuan pendidikan yang non religius dalam islam.
Muhammad qutb mengatakan bahwa tujuan pendidikan ruhiyyah mengandung pengertian “Ruh” yang merupakan mata rantai pokok yang menghubungkan antara manusia dengan allah, dan pendidikan islam harus bertujuan untuk membimbing manusia sedemikian rupa sehingga ia selalu tetap berada di dalam hubungan dengannya.
3.      Tujuan akal ( Ahdaf al aqliyah)
Selain tujuan jasmanian dan tujuan rohaniyah, pendidikan islam juga memperhatikan tujuan akal, aspek tujuan ini bertumpu pada pengembangan intelengensia ( kecerdasan ) yang berada dalam otak. Sehingga mampu memahami dan menganalisis fenomena-fenomena ciptaan allah di jagad raya ini, seluruh alam ini bagaikan  sebuah bola besar yang harus dijadikan obyek pengamatan dan renungan pikiran manusia sehingga daripadanya ia mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin berkembang dan makin mendalam . firman allah yang mendorong pendidikan akal banyak di dalam al-qur`an yak kurang dari 300 kali
4.      Tujuan Sosial ( Ahdaf al-ijtima`iyah )
Tujuan sosial ini merupakan pembentukan kepribadian yang utuh dari roh, tubuh, dan akal. Dimana identitas individu di sini tercermin sebagai manusia yang hidup pada masyarakat yang plural ( majemuk ). Tujuan pendidikan sosial in penting artinya karena manusia sebagai khalifah tuhan di bumi seyogyanya mempunyai keoribadian yang utama dan seimbang. Yang karenanya tidak mungkin manusia menjauhkan dari kehidupan bermasyarakat.
Individu merupakan bagian integral dari anggota kelompok didalam masyarakat atau keluarga, atau sebagai anggota keluarga dan pada waktu yang sama sebagai anggota masyarakat.
Keserasian antara individu dan masyarakat tidak mempunya sifat kontradisi antara tujuan sosial dan individu. “ aku” adalah “kami” merupakan pernyataan yang tidak boleh berarti kehilangan “aku”nya. Pendidikan menitik beratkan perkembangan karakter-karakter yang unik, agar manusia mampu beradaptasi dengan standar masyarakat bersama-sama dengan cita-cita yang ada padanya.  Keharmonisan seperti iniah yang merupakan karakteristik pertama yang akan dicari dalam tujuan pendidikan islam.

D.    RANAH TUJUAN
Ranah tujuan yang meliputi, domain kognitif, afektif dan psikomotor terkenal pada tahun 1965 melalui buku yang berjudul : taxonomy of edukation objectives. Secara umum nana sudjana , mencantumkan rangkuman tujuan-tujuan tersebut untuk tiap-tiap bidang atau domain yaitu sebagai berikut:
1.      Domain Kognitif (pengetahuan)
a.     Pengetahuan yang khusus
b.    Pemahaman
c.     Penggunaan atau aplikasi
d.    Analisa
e.     Sintesa
f.     Evaluasi.

2.      Domain affektif (sikap)
a.     Menerima
b.    Menjawab
c.     Menilai
d.    Mengorganisasi
3.      Domain Psikomotor (keterampilan)
a.     Gerakan refleks
b.    Gerakan dasar dan sederhana
c.     Kemampuan menghayatan
d.    Kemampuan fisik ( jasmani )
e.     Gerakan yang terampil
f.     Komunikasi ekspresi.

Tiga ranah ini amt terkait dengan salah satu orientasi kurikulum, yaitu orientasi pada peserta didik, dimana orientasi ini memberikan kompas pada kurikulum untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang disesuaikan dengan bakat, minat dan kemampuan.

E.     FUNGSI TUJUAN
Tujuan pendidikan merupakan masalah inti dalam pendidikan dalam saripati dari seluruh renungan pedagogis. Oleh karena itu, suatu rumusan tujuan pendidikan akn tepat bila sesuai denga fungsinya. Pendidikan sebagai suatu usaha pasti mengalami permulaan dan mengalami sekudahan.[6]
Menurut H,M. Arifin, dengan adanya tyjuan yang jelas maka suatu pekerjaan akan jelas pulaarahnya. Lebih-lebih pekerjaan mendidik yang bersasaran pada hidup psikologis manusia didik yang masih berada pada taraf perkembangan, maka tujuan merupakan faktor yang paling penting dalm proses pendidikan itu, oleh karena dengan adanya tujuan yang jelas, materi pelajaran dan metode-metode yang digunakan, mendapat corak dan isi serta potensialitas yang sejalan dengan cita-cita yang terkandung dalam tujuan pendidikan. Senada dengan ini, Nasution mempertegas pula bahwa tujuan yang jelas akan dapat memberi pegangan dan petunjuk tentang metode yang mengajar yang serasi, serta memungkinkan penilaian proses dan hasil belajar yang lebih baik.
Oleh karena itu untuk memenuhi fungsi-fungsi tersebut, tujuan pendidikan harus dirumuskan atas dasar nilai-nilai ideal yang diyakini, yang kelak akan dapat mengangkat harkat dan martabat manusia, yaitu nilai ideal yang menjadi kerangka pikir dan bertindak bagi seseorang.



BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1.      Menurut Zakiah Daradjat Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai.
2.      Tahap-tahap tujuan pendidikan Islam menurut Abu Ahmad meliputi: (a) tujuan tertinggi/terakhir, (b) tujuan umum, (c) tujuan khusus, (d) tujuan sementara.
3.      Aspek tujuan pendidikan islam itu meliputi empat hal, yaitu (a) Tujuan jasmaniah, (b) Tujuan rohaniyah, (c) Tujuan akal, (d) Tujuan Social.
4.      Ranah tujuan ada tiga aspek yaitu: kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).

B.     SARAN
Dari penulisan makalah ini diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa dalam memahami tujuan pendidikan islam, dan penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun isi dari makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.




DAFTAR PUSTAKA

Ramayulis dan Syamsul Nizar. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia
Ananda Santosa.____. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Pustaka Dua
Zakiah Darajat, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumii Aksara.


[1] Ananda SAntosa. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. (Surabaya: Pustaka Dua). Hal. 436
[2] Zakiah Darajat, dkk. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Bumii Aksara, 2011). Hal. 29
[3] Ramayulis dan Syamsul Nizar. Filsafat Pendidikan Islam.( Jakarta: Kalam Mulia, 2009). Hal. 119
[4] Ibid
[5] Ibid
[6] Ibid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar