BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Suatu usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunayi
arti apa-apa. Ibarat seseorang yang berpergian tak tentu arah maka hasilnya pu
tak lebih dari pengalaman selama
perjalanan.
Pendidikan merupakan uasaha yang dilakukan secara sadar dan
jelas memiliki tujuan. Sehingga diharapkan dalam penerapanya ia tak kehilangan
arah dan pijakan . Tujuan pendidikan merupakan masalah sentral dalam
pendidikan. Sebab, tanpa perumusan yang jelas tentang tujuan pendidikan,
perbuatan menjadi acak-acakan, tanpa arah, bahkan biasa sesat atau salah
langkah, oleh karena itu perumusan tujuan dengan jelas, menjadi inti dari
seluruh pemikiran pedagogis dan perenungan filosofis
Dikatakan lebih lanjut bahwa tujuan
pendidikan itu penting, disebabkan karena secara implisit dan eksplisit
didalamnya terkandung hal-hal yang sangat asasi, Yaitu pandangan hidup dan
filsafat hidup pendidikan, Lembaga penyelenggaraan pendidikan, dan Negara,
dimana pendidikan itu dilaksanakan.
B.
TUJUAN
1. Memenuhi
tugas Mata Kuliah Filsafat
Pendidikan Islam yang di asuh oleh Bapak Andrizal, S.Psi.
2.
Untuk mengetahui tujuan pendidikan Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Secara
etimologi, tujuan adalah arah, maksud atau haluan.[1]
Secara termonologi, Menurut Zakiah Daradjat Tujuan ialah suatu yang
diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai.[2]
Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk
tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian
seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya, yaitu kepribadian
seseorang yang membuatnya menjadi "insan kamil" dengan pola taqwa.
Insan kamil artinya manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup berkembang
secara wajar dan normal karena taqwanya kepada Allah SWT.
B. TAHAP-TAHAP TUJUAN
Abu ahmad
mengatakan bahwa tahap tahap tujuan pendidikan islam meliputi:[3]
1.
Tujuan tertinggi
/ terakhir
Tujuan ini bersifat
mutlak, tidak mengalami perubahan dan berlaku umum, karena sesuai dengan konsep
ketuhanan yang menangandung kebenaran mutlak dan universal. Tujuan tertinggi
tersebut dirumuskan dalam satu istilah yang disebut “insan kamil”(manusia
paripurna)
Dalam tujuan pendidikan
islam, tujuan tertinggi atau terakhir ini pada akhirnya sesuai dengan tujuan
hidup manusia, dan peranannya sebagai mahluk ciptaan Allah. Dengan demikian
indikator dari insann kamil tersaebut adalah :
a. Menjadi hamba Allah
b. Mengantarkan subjek didik menjadi khalifah Allah fi
al-ardh
c. Untuk memperoleh kesejahteraan kebahagiaan hidup di
dunia sampai akhirat
d. Terciptanya manusia yang mempunyai wajah Qur’ani
2.
Tujuan Umum
Dikatakan umum karena
berlaku bagi siapa saja tanpa dibatasi ruang dan waktu, dan menyangkut diri
peserta didik secara total.
Sementara itu para ahli
pendidikan Islam merumuskan pula tujuan umum pendidkan islam, diantaranya :
a. Al-Abrasyi
-
Untuk mengadakan
pembentukan akhlak yang mulia.
-
Persiapan untuk
kehidupan di dunia dan kehidupan akhirat.
-
Persipan untuk
mnecari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat.
-
Menumbuhkan
semangat ilmiah.
-
Menyiapkan
pelajar dari segi profesional.
b. Nahlawy
-
Pendidikan akal
persiapan fikiran.
-
Menumbuhkan
potensi-potensi dan bakat-bakal asal anak-anak.
-
Menaruh
perhatian pada kekuatan dan potensi generasi
muda.
-
Menyumbangkan
segala potensi-potensi dan bakat-bakat manuisia.
c. Al-Buthi
-
Mencapai
keridhaan Allah.
-
Mengangkat taraf
Akhlak.
-
Memupuk rasa
cinta tanah air pada diri manusia berdasarkan agama.
-
Mewujudkan
ketentraman di dalam jiwa dan aqidah yang dalam.
-
Memelihara
bahasa dan kesustraan Arab sebagai bahasa Al-Qur’an.
3.
Tujuan Khusus[4]
Pengkhususan tujuan tersebut dapat didasarkan pada :
a. Kultur dan cita-cita suatu bangsa
b. Minat, Bakat dan kesanggupan Subyek didik
c. Tuntutan situasi, kondisi pada kurun waktu tertentu
4.
Tujuan Sementara
Tujuan
sementara pada umumnya merupakan tujuan-tujuan yang dikembangkan dalam rangka
menjawab segala tuntutan kehidupan.
Menurut
Zakiah Daradjat tujuan sementara itu merupakan tujuan yang akan dicapai setelah
anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu
kurikulum pendidikan formal.
Dalam
tujuan sementara bentuk insan kamil dengan pola ubudiyah sudah kelihatan
meskipun dalam ukuran sederhana, sekurang-kurangnya beberapa ciri pokok sudah
kelihatan pada pribadi anak didik.
C. ASPEK-ASPEK TUJUAN
Aspek
tujuan pendidikan islam itu meliputi empat hal, yaitu sebagai berikut :[5]
1.
Tujuan jasmaniah
( Ahdaf al-jasmaniyyah)
Tujuan pendidikan perlu dikaitkan dengan tugas
manusia selaku khalifah di muka bumi yang harus memiliki kemampuan jasmani yang
bagus disamping rohani yang teguh. Dalam hadits Rosulullah SAW bersabda: ”Orang mukmin yang kuat itu lebih baik di
sayangi oleh allah dari pada orang mukmin yang lemah.”
2.
Tujuan Rohaniah
( Ahdaf al-Ruhyyah )
Kalau kita perhatikan, tujuan ini dikaitkan dengan
kemampuan manusia menerima agama islam yang inti ajarannya adalah keimanan dan
ketaatan kepada allah tuhan yang maha esa dengan tunduk dan patuh kepada
nilai-nilai moralitas yang diajarkannya dengan meliputi keteladanan Rosululah
SAW inilah tujuan rohaniyyah penddikan.
Tujuan pendidikan rohani diarahkan kepada
pembentukan akhlak mulia, yang ini oleh para pendidik modern barat
dikategorikan sebagai tujuan pendidikan religius, yang oleh kebanyakan pemikir
pendidikan islam tidak disetui istilah itu, karena akan memberikan kesan akan
adanya tujuan pendidikan yang non religius dalam islam.
Muhammad qutb mengatakan bahwa tujuan pendidikan
ruhiyyah mengandung pengertian “Ruh” yang merupakan mata rantai pokok yang
menghubungkan antara manusia dengan allah, dan pendidikan islam harus bertujuan
untuk membimbing manusia sedemikian rupa sehingga ia selalu tetap berada di
dalam hubungan dengannya.
3.
Tujuan akal (
Ahdaf al aqliyah)
Selain tujuan jasmanian dan tujuan rohaniyah,
pendidikan islam juga memperhatikan tujuan akal, aspek tujuan ini bertumpu pada
pengembangan intelengensia ( kecerdasan ) yang berada dalam otak. Sehingga
mampu memahami dan menganalisis fenomena-fenomena ciptaan allah di jagad raya
ini, seluruh alam ini bagaikan sebuah
bola besar yang harus dijadikan obyek pengamatan dan renungan pikiran manusia
sehingga daripadanya ia mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin
berkembang dan makin mendalam . firman allah yang mendorong pendidikan akal
banyak di dalam al-qur`an yak kurang dari 300 kali
4.
Tujuan Sosial (
Ahdaf al-ijtima`iyah )
Tujuan sosial ini merupakan pembentukan kepribadian
yang utuh dari roh, tubuh, dan akal. Dimana identitas individu di sini
tercermin sebagai manusia yang hidup pada masyarakat yang plural ( majemuk ).
Tujuan pendidikan sosial in penting artinya karena manusia sebagai khalifah
tuhan di bumi seyogyanya mempunyai keoribadian yang utama dan seimbang. Yang
karenanya tidak mungkin manusia menjauhkan dari kehidupan bermasyarakat.
Individu merupakan bagian integral dari anggota
kelompok didalam masyarakat atau keluarga, atau sebagai anggota keluarga dan
pada waktu yang sama sebagai anggota masyarakat.
Keserasian antara individu dan masyarakat tidak
mempunya sifat kontradisi antara tujuan sosial dan individu. “ aku” adalah
“kami” merupakan pernyataan yang tidak boleh berarti kehilangan “aku”nya.
Pendidikan menitik beratkan perkembangan karakter-karakter yang unik, agar
manusia mampu beradaptasi dengan standar masyarakat bersama-sama dengan cita-cita
yang ada padanya. Keharmonisan seperti
iniah yang merupakan karakteristik pertama yang akan dicari dalam tujuan
pendidikan islam.
D.
RANAH TUJUAN
Ranah tujuan yang
meliputi, domain kognitif, afektif dan psikomotor terkenal pada tahun 1965
melalui buku yang berjudul : taxonomy of edukation objectives. Secara umum nana
sudjana , mencantumkan rangkuman tujuan-tujuan tersebut untuk tiap-tiap bidang
atau domain yaitu sebagai berikut:
1.
Domain Kognitif (pengetahuan)
a.
Pengetahuan yang
khusus
b.
Pemahaman
c.
Penggunaan atau
aplikasi
d.
Analisa
e.
Sintesa
f.
Evaluasi.
2.
Domain affektif (sikap)
a.
Menerima
b.
Menjawab
c.
Menilai
d.
Mengorganisasi
3.
Domain
Psikomotor (keterampilan)
a.
Gerakan refleks
b.
Gerakan dasar
dan sederhana
c.
Kemampuan
menghayatan
d.
Kemampuan fisik
( jasmani )
e.
Gerakan yang
terampil
f.
Komunikasi
ekspresi.
Tiga ranah ini amt terkait dengan salah satu
orientasi kurikulum, yaitu orientasi pada peserta didik, dimana orientasi ini
memberikan kompas pada kurikulum untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang
disesuaikan dengan bakat, minat dan kemampuan.
E.
FUNGSI TUJUAN
Tujuan pendidikan merupakan masalah inti dalam
pendidikan dalam saripati dari seluruh renungan pedagogis. Oleh karena itu, suatu rumusan tujuan pendidikan akn tepat bila
sesuai denga fungsinya. Pendidikan sebagai suatu usaha pasti mengalami
permulaan dan mengalami sekudahan.[6]
Menurut H,M. Arifin, dengan adanya tyjuan yang jelas
maka suatu pekerjaan akan jelas pulaarahnya. Lebih-lebih pekerjaan mendidik
yang bersasaran pada hidup psikologis manusia didik yang masih berada pada
taraf perkembangan, maka tujuan merupakan faktor yang paling penting dalm
proses pendidikan itu, oleh karena dengan adanya tujuan yang jelas, materi
pelajaran dan metode-metode yang digunakan, mendapat corak dan isi serta
potensialitas yang sejalan dengan cita-cita yang terkandung dalam tujuan
pendidikan. Senada dengan ini, Nasution mempertegas pula bahwa tujuan yang
jelas akan dapat memberi pegangan dan petunjuk tentang metode yang mengajar
yang serasi, serta memungkinkan penilaian proses dan hasil belajar yang lebih baik.
Oleh karena itu untuk memenuhi fungsi-fungsi
tersebut, tujuan pendidikan harus dirumuskan atas dasar nilai-nilai ideal yang
diyakini, yang kelak akan dapat mengangkat harkat dan martabat manusia, yaitu
nilai ideal yang menjadi kerangka pikir dan bertindak bagi seseorang.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut :
1.
Menurut Zakiah Daradjat Tujuan ialah suatu yang
diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai.
2.
Tahap-tahap tujuan pendidikan Islam menurut Abu Ahmad
meliputi: (a) tujuan tertinggi/terakhir, (b) tujuan umum, (c) tujuan khusus,
(d) tujuan sementara.
3.
Aspek tujuan
pendidikan islam itu meliputi empat hal, yaitu (a) Tujuan jasmaniah, (b) Tujuan
rohaniyah, (c) Tujuan akal, (d) Tujuan Social.
4.
Ranah tujuan ada
tiga aspek yaitu: kognitif (pengetahuan),
afektif
(sikap), dan psikomotorik (keterampilan).
B.
SARAN
Dari penulisan
makalah ini diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa dalam memahami tujuan pendidikan islam, dan
penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan
maupun isi dari makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ramayulis
dan Syamsul Nizar. 2009. Filsafat
Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia
Ananda Santosa.____. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Pustaka Dua
Zakiah Darajat, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumii
Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar