BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik
secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara
optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku .
Bimbingan dan konseling merupakan
upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi individu mencapai
tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku yang efektif,
pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat individu dalam
lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses perkembangan
individu, yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan melalui
interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas dan
tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan lingkungan, membangun interaksi
dinamis antara individu dengan lingkungan, membelajarkan individu untuk
mengembangkan, merubah dan memperbaiki perilaku.
B. TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling yang dibimbing oleh dosen Andrizal,S.Psi serta untuk mengetahui dan memahami seputar
Bimbingan dan Konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Bimbingan
Secara
Etimologi kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu “Guidance”
yang berasal dari kata “to guide” berarti pemberian bimbingan atau
tuntunan kepada orang lain kejalan yang benar.[1]
Dan
secara Terminologi bimbingan pertama kali diartikan dalam buku Year’s Book
of Education yaitu bimbingan merupakan suatu proses membantu individu
melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar
memperoleh kebahagian pribadi dan kemanfaatan sosial.[2]
2. Konseling
Istilah
Konseling berasal dari kata “Counseling”
yang secara etimologis berarti “to give advice” yaitu memberi
saran atau nasehat.[3]
Dan
secara Terminologi, Rogers mengartikan konseling yaitu sebagai serangkaian
hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantunya dalam
mengubah sikap dan tingkah laku.
Dari pengertian
bimbingan dan konseling di atas dapat dirumuskan bahwa pengertian Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut
konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta
dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga
individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk
mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan
yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup
B. TUJUAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tujuan bimbingan
dan konseling dalam pendidikan antara lain yaitu sebagai berikut
1.
Merencanakan kegiatan
penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan
datang.
2.
Mengembangkan seluruh potensi
dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara optimal.
3.
Menyesuaikan diri dengan
lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya.
4.
Mengatasi hambatan dan kesulitan
yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan,
masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk :
1.
Mengenal dan memahami potensi,
kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya.
2.
Mengenal dan memahami potensi
atau peluang yang ada di lingkungannya,
3.
Mengenal dan menentukan tujuan
dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut
4.
Memahami dan mengatasi
kesulitan-kesulitan sendiri.
5.
Menggunakan kemampuannya untuk
kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat.
6.
Menyesuaikan diri dengan keadaan
dan tuntutan dari lingkungannya.
7.
Mengembangkan segala potensi dan
kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
C. MACAM-MACAM
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING[4]
1. Layanan Orientasi
Yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memahami
lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta didik, untuk
mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru
itu.
2. Layanan Informasi
Yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) menerima dan
memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan dan jabatan) yang
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk
kepentingan peserta didik (klien).
3. Layanan Penempatan dan penyaluran
Yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh
penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan dan penyaluran di
dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang,
kegiatan ektrakulikuler) sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisi
pribadinya.
4. Layanan pembelajaran
Yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) mengembangkan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai meteri pelajaran yang
cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya, serta berbagai aspek tujuan dan
kegiatan belajar lainnya.
5. Layanan Konseling Individual
Yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) mendapatkan
layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing dalam
rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya.
6. Layanan Bimbingan Kelompok
Yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) secara
bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari nara
sumber tertentu (teruama dari guru pembimbing) dan/atau membahas secara
bersama-ama pokok bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk menunjanguntuk pemahaman dan kehidupannya mereka sehari-hari
dan/atau untuk pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun
sebagai pelajar, serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan/atau
tindakan tertentu.
.
D. FUNGSI
BIMBINGAN DAN KONSELING
- Fungsi Pemahaman
Yaitu fungsi bimbingan yang
membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman terhadap dirinya
(potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).
Berdasarkan pemahaman ini, siswa diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya
secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan
konstruktif.
- Fungsi Preventif
Yaitu fungsi yang berkaitan
dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang
mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh
peserta didik. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada siswa
tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan
dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah layanan orientasi,
informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan
kepada para siswa dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak
diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan
obat-obatan, drop out, dan pergaulan
bebas (free sex).
- Fungsi Pengembangan
Yaitu fungsi bimbingan yang
sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa
berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi
perkembangan siswa. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara
sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan
melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam
upaya membantu siswa mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan
yang dapat digunakan disini adalah layanan informasi, tutorial, diskusi
kelompok atau curah pendapat (brain
storming), home room, dan
karyawisata.
- Fungsi Perbaikan (Penyembuhan)
Yaitu fungsi
bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya
pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah, baik menyangkut
aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan
adalah konseling, dan remedial teaching.
- Fungsi Penyaluran
Yaitu fungsi bimbingan dalam
membantu siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi,
dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor
perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga
pendidikan.
- Fungsi Adaptasi
Yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan,
kepala Sekolah/Madrasah dan
staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan siswa (siswa). Dengan menggunakan
informasi yang memadai mengenai siswa, pembimbing/konselor dapat membantu para
guru dalam memperlakukan siswa secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi
Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan
pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan
siswa.Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa
(siswa) agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara
dinamis dan konstruktif.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut
konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta
dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga
individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk
mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan
yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup
B. SARAN
Dari penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun isi dari makalah ini.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Samsul
Munir Amin. 2010. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah
2. Hallen.
2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum Teahcing
3. Arifin.
1979. Pokok-pokok Fikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama. Jakarta:
Bulan Bintang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar