BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu
persyaratan agar kita dapat memasuki era globlalisasi yang penuh dengan
persaingan. Keberadaan madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam tidak akan
lepas dari persaingan global tersebut. Untuk itu peningakat kualitas merupakan
agenda utama dalam meningkatkan mutu madrasah agar dapat survive dalam era
global. TQM (Total Quality Management) atau yang biasa kita kenal dengan Manajemen
Madrasah merupakan konsep peningkatan mutu secara terpadu di bidang
manajemen dan masih cukup baru dalam dunia pendidikan. Makalah yang kami buat
ini mencoba menguraikan bagaimanakah Manajemen Madrasah itu.
B. TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Lembaga Pendidikan Islam,
serta untuk mengetahui dan memahami tentang pentingnya manajemen dalam
suatu madrasah agar menciptakan sumber daya yang berkualitas
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
MANAJEMEN DAN MADRASAH
1. Manajemen
Manajemen
berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus
atau mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap
istilah manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang
kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu : Manajemen
adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan,
pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk
menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan
sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
2. Madrasah
Kata
"madrasah" dalam bahasa Arab adalah bentuk kata
"keterangan tempat" (zharaf makan) dari akar kata "darasa".
Secara harfiah "madrasah" diartikan sebagai "tempat
belajar para pelajar", atau "tempat untuk memberikan pelajaran".
Dari akar kata "darasa" juga bisa diturunkan kata "midras"
yang mempunyai arti "buku yang dipelajari" atau "tempat
belajar"; kata "al-midras" juga diartikan sebagai
"rumah untuk mempelajari kitab Taurat". Kata "madrasah"
juga ditemukan dalam bahasa Hebrew atau Aramy, dari akar kata yang sama yaitu
"darasa", yang berarti "membaca dan belajar" atau
"tempat duduk untuk belajar". Dari kedua bahasa tersebut, kata
"madrasah" mempunyai arti yang sama: "tempat belajar".
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kata "madrasah"
memiliki arti "sekolah" kendati pada mulanya kata "sekolah"
B. MANAJEMEN
BERBASIS MADRASAH
Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah pada hakikatnya
adalah penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah
dengan melibatkan semua kelompok kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan
madrasah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi
kebutuhan peningkatan mutu madrasah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Menurut Agus Dharma Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah
adalah upaya serius yang rumit, yang memunculkan berbagai isu kebijakan dan
melibatkan banyak lini kewenangan dalam pengambilan keputusan serta tanggung
jawab dan akuntabilitas atas konsekuensi keputusan yang diambil. Oleh sebab
itu, semua pihak yang terlibat perlu memahami benar pengertian MBS, manfaat,
masalah-masalah dalam penerapannya, dan yang terpenting adalah pengaruhnya
terhadap prestasi belajar murid.
Depdiknas merumuskan pengertian Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah
sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan
mendorong pengambilan keputusan partisipasif yang melibatkan secara langsung
warga madrasah ( Guru, siswa, Kepala Madrasah, karyawan, orang tua, dan
masyaraka) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakna pemerintah
nasional.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Manajemen
Berbasis Madrasah merupakan proses pengintegrasian, pengkoordinasian dan
pemanfaatan dengan melibatkan secara menyeluruh elemen-elemen yang ada pada
madrasah untuk mencapai tujuan (mutu pendidikan)
yang diharapkan secara efisien.
C. KARAKTERISTIK
MANAJEMEN BERBASIS MADRASAH
- Input Pendidikan
Input pendidikan
adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya proses. Sesuatu yang dimaksud berupa sumberdaya dan perangkat
lunak serta harapan-harapan sebagai pemandu bagi berlangsunnya proses.
Input sumber
daya meliputi sumberdaya manusia (Kepala Madrasah, guru termasuk guru BP,
karyawan, siswa) dan sumberdaya lainnya (peralatan, perlengkapan, uang, dan
bahan). Input perangkat lunak meliputi struktur organisasi madrasah, peraturan
perundang-undangan, deskripsi tugas, rencana, program, dsb. Input
harapan-harapan berupa visi, misi, tujuan, dan sasaran- sasaran yang ingin
dicapai oleh sekolah.
- Proses Pendidikan
Proses Pendidikan merupakan berubahnya sesuatu
menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya
proses disebut input sedangkan sesuatu dari hasil proses disebut output. Dalam
pendidikan bersekala mikro (ditingkat madrasah), proses yang dimaksud adalah
proses pengembilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses
pengelolaan program, proses belajar mengajar, dan proses monitoring dan
evaluasi, dengan catatan bahwa proses belajar memiliki tingkat kepentingan
tertinggi dibanding dengan proses- proses lainnya.
Menurut
Suyanto, secara ringkas karakteristik MBM ditinjau dari segi proses terdiri
dari beberapa yaitu:
·
Efekttivitas dalam proses belajar
mengajar tinggi,
·
Kepemimpinan yang kuat
·
Lingkungan madrasah yang nyaman
·
Pengelolaan tenaga kependidikan yang
efektif
·
Tim kerja yang kompak dan dinamis
·
Kemandirian, partisipatif dan
keterbukaan (transparasi)
·
Evaluasi dan perbaikan secara
berkelanjutan
·
Responsif, antisipatif, komunikatif dan
akuntabilitas.
- Output yang diharapkan
Pada dasarnya output yang diharapkan merupakan
tujuan utama dari penyelenggaraan pendidikan secara umum. Output pendidikan
adalah merupakan kinerja madrasah. Kinerja madrasah adalah prestasi madrasah yang
dihasilkan dari proses/perilaku madrasah. Kinerja madrasah dapat diukur dari
kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efesiensinya, inovasinya,
kualitas kehidupan kerjanya dan moral kerjanya.
Khusus yang berkaitan dengan mutu output madrasah,
dapat dijelaskan bahwa output madrasah dikatakan berkualitas/bermutu tinggi
jika prestasi madrasah, khusunya prestasi belajar siswa, menunjukkan pencapaian
yang tinggi dalam beberapa hal, diantaranya:
·
Prestasi akademik, berupa nilai ulangan
umum UAS, UAN, karya ilmiah, lomba akademik
·
Prestasi non-akademik, seperti misalnya
IMTAQ, kejujuran, kesopanan, olah raga, kesenian, keterampilan kejujuran, dan
kegiatan-kegiatan ektsrakurikuler lainnya. Mutu sekolah dipengaruhi oleh banyak
tahapan kegiatan yang saling berhubungan (proses) seperti misalnya perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.
D. ASPEK-ASPEK
MANAJEMEN BERBASIS MADRASAH
·
Aspek Pengelolaan Proses belajar
Mengajar
·
Perencanaan dan Evaluasi
·
Pengelolaan Kurikulum
·
Pengelolaan Ketenagaan
·
Pengelolan Fasilitas (Peralatan dan
Perlengkapan)
·
Pengelolaan Keuangan
·
Pelayanan Siswa
·
Hubungan Madrasah Masyarakat
·
Pengelolaan Iklim Madrasah
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
Manajemen Berbasis Madrasah merupakan proses pengintegrasian, pengkoordinasian
dan pemanfaatan dengan melibatkan secara menyeluruh elemen-elemen yang ada pada
madrasah untuk mencapai tujuan (mutu pendidikan)
yang diharapkan secara efisien.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa sudah jelas
secara politis manajemen berbasis madrasah ekolah merupakan muara dari semua
kebijakan di bidang pendidikan akan tergambar di madrasah, sebab sekolah
merupakan jaringan terakhir dari rangkaian birokrasi pendidikan.
B. SARAN
Dari penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan, baik dari segi penulisan maupun isi dari makalah ini. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Syafaruddin.
2006. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press. Cet.
Ke-1
Qomar,
Mujamil. 2007. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga
Mulyasa.
2008. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar