Selasa, 15 September 2015

MANFAAT JEJARING SOSIAL SEBAGAI MEDIA DAKWAH



MANFAAT JEJARING SOSIAL SEBAGAI MEDIA DAKWAH
Oleh :
RITA ASMIATI

A.    PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Berdasarkan Qur’an surah Ali Imran ayat 104 Allah swt juga menegaskan:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَن الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون
Artinya :
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

Menurut Prof. Hamka ayat ini member perintah kepada orang-orang yang menjadi wali anak yatim agar melindungi dan menjaga harta mereka. Dan menurut Ahmad Mustafa Al-Maragi ayat ini member perintah terhadap para orang tua/wali yang dititipi anak yatim agar menjaga dan memperlakukan mereka dengan baik.
Sedangkan menurut Imam Jalaludin As Sayuti ayat ini member perintah kepada orang tua/wali jangan sampai meninggalkan keturunanya dalam keadaan lemah.
Hal ini juga dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadistnya yaitu: Apabila kamu melihat kemungkaran maka cegahlah dengan tangan, apabila tidak bias vcegahlah dengan perbuatan, dan apabila masih bias hendaklah kamu diam, sesungguhnya yang diam itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR. Bukhari & Muslim)
Dewasa ini perkembangan tekhnologi sangat cepat dan sulit terbendung lagi, termasuk salah satunya adalah tekhnologi informasi dan komunikasi. Dengan berkembangnya tekhnologi ini orang bisa bertukar informasi antar kota, antar negara bahkan antar benua sekalipun. (Ricky Brilianto, 2007: 2)
Perkembangan dunia komunikasi merupakan bagian yang  tidak dapat dipisahkan dengan fasilitas yang namanya internet, dan internet tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya jejaring sosial seperti facebook, yahoo messager, twitter, instagram dan jejaring social lainnya. Berbagai fasilitas tersebut merupakan suatu alternatif yang efektif  dalam upaya untuk menghubungkan antara individu yang satu dengan yang lain  agar terjalin hubungan silaturrahmi yang harmonis dan saling menguntungkan. Oleh karena itu,  jejaring sosial tersebut sangat tepat sekali sebagai sarana dalam membangun dakwah islam. Hal ini dilakukan untuk menghadapi perang pemikiran (ghozwul fikr)  yang diciptakan oleh dunia barat (Mahmud Hamdi Zaqzuq, 1998: 206). Islam menghadapi serangan peradaban dan pandangan dunia asing yang mengancam, serangan itu banyak merusakkan peradaban yang dibangun islam berabad-abad lamanya.
Untuk menghadapi itu kita memerlukan Strategi yang tepat dalam kegiatan membangun jaringan dakwah, yaitu dengan memanfaatkan perkembangan global connection. System ini merupakan salah satu alternative untuk dijadikan sebagai media untuk berdakwah. Aspek keuntungan yang diperoleh dengan pemanfaatan jaringan internet antara lain dapat memepererat jalinan persaudaraan antara satu dengan lainnya juga dapat memberikan informasi dalam waktu yang singkat (aspek social), dapat berdisksui mengenal perkembangan islam (aspek agama) serta pengembangan ilmu pengetahuan Tekhnologi (aspek ilmu pengetahuan).
Dakwah bisa dilaksanakan mela­lui situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Karena itu, pada era seka­rang dengan penguasaan teknologi informasi yang baik, dai bisa memanfaatkan situs jejaring sosial sebagai salah satu sarana dakwah dan tidak hanya berdakwah di mimbar saja. Para dai harus menguasai Tekhnologi Informasi agar bisa menyebarkan dakwah melalui jejaring social seperti facebook dan twitter serta jejaring sosial lainnya yang penggu­nanya setiap hari terus bertambah. Facebook dan twitter sebenarnya bukanlah hanya sekedar sarana cuap-cuap (bercerita red), caci maki, curhat atau lainnya. Tetapi jejaring sosial itu bisa menjadi salah satu media dakwah yang efektif.
Analisis yang dikeluarkan Social bakers di tahun 2013 bahwa Indonesia adalah pengguna facebook terbesar keempat di dunia. Tak kalah hebatnya negeri ini pun tercatat sebagai pengguna Twitter urutan kelima di dunia. Pengguna media sosial di Indonesia sudah berjumlah 50 juta account lebih,  atau sekitar 20 % dari total jumlah penduduk Indonesia. Oleh karena itu, perlu ada proses pengawalan terhadap media agar dapat bergerak ke arah kebaikan.
Mengingat pengguna jejaring social di Indonesia cukup besar, maka ini merupakan peluang besar untuk berdakwah. Satu postingan dakwah yang ditulis di jejaring social, akan dibaca oleh semua pengguna jejaring sosial tersebut.  Jadi kecanggihan teknologi informasi bisa dimanfaatkan untuk dakwah.
Dari studi pendahulan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu bagaimana kita dapat memanfaatkan perkembangan tekhnologi khususnya jejaring sosial untuk berdakwah. Oleh karena itu penulis memberi judul makalah ini  Manfaat Jejaring Sosial Sebagai Media Dakwah
2.      Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka dapat dirumuskan menjadi: “Apa manfaat jejaring social sebagai media dakwah ?”.
Mengingat banyaknya bahasan manfaat jejaring social sebagai media dakwah, penulis membatasi hal-hal sebagai berikut:
a.       Apa itu jejaring social ?
b.      Apa manfaat jejaring social sebagai media dakwah ?
B.     PEMBAHASAN
1.      Pengertian jejaring social
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Jejaring berasal dari kata “jaring” yang artinya simpul-simpul yang saling terkait dan terikat. Sedangkan social berarti
Jejaring sosial (social network) adalah bentuk struktur sosial yang terdiri dari simpul-simpul yang saling terkait dan terikat oleh satu atau lebih tipe hubungan yang spesifik. Simpul-simpul yang dimaksudkan disini dapat berupa individu maupun organisasi. 
Situs jejaring sosial merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut.
Istilah jejaring sosial pertama kali diperkenalkan oleh Professor J.A Barnes pada tahun 1954. Jejaring sosial merupakan sebuah sistem struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individu atau organisasi. Jejaring sosial ini akan membuat mereka yang memiliki kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang telah dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga bisa saling berhubungan.
Tetapi ada Banyak kalangan yang menilai bahwa internet, khususnya jejaring social mendatangkan banyak manfaat dan tidak sedikit pula diantara mereka yang menilai bahwa jejaring sosial banyak menimbulkan efek negatif bagi para penggunanya.
Untuk menjawab atau menanggapi permasalahan ini, maka seyogyanya harus didudukkan secara bijaksana. Teknologi termasuk di dalamnya jejaring sosial adalah salah satu bentuk dari madaniyah. Kata madaniyah (Arab) merujuk kepada definisi kumpulan benda-benda dan sarana-sarana yang dipergunakan dalam urusan kehidupan.
Sebagaimana hal-hal lain di dunia, internet umumnya dan jejaring social khususnya selain menawarkan manfaat, juga menyimpan kerugian.  Bahwa bagaimanapun teknologi hanyalah alat sehingga dibutuhkan kearifan dalam penggunaannya sebagai cara memahami dan mengendalikan dunia.
2.      Ciri-ciri jejaring Sosial
a.       Memungkinkan anggota membuat dan mengelola profil pribadi yang kemudian dapat dikaitkan dengan profil anggota lainnya.
b.      Adanya teman, kontak dan jaringan untuk berbagi minat yang sama, seperti bisnis, akademik, agama dan sebagainya.
c.       Secara mendasar setiap pengguna jejaring social saling terhubung dan memungkinkan untuk saling mengomentari sesama pengguna jejaring social.

3.      Pengertian media dakwah
Secara Etimologi Media berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiah berarti perantara, tengah atau pengantar (Azhar Arsyad, 2006: 3). Dalam bahasa Inggris media merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti tengah, antara, rata-rata. Dari pengertian ini ahli komunikasi mengartikan media sebagai alat yang menghubungkan pesan komunikasi yang disampaikan oleh komunikator/pemberi pesan kepada komunikan/penerima pesan (Moh. Ali Aziz, 2009: 403).
Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam usaha mempengaruhi orang lain, baik secara individual maupu  secara kelompok, agar dalam dirinya timbul suatu pengertian, kesadaran, sikap dan penghayatan sertanpengamalan terhadap ajaran agama sebagai message yang disampaikan padanya tanpa adanya unsure-unsur paksaan (M. Arifin, 2004: 6).
Berikut adalah beberapa pengertian media dakwah menurut para Ahli (M. Ali Aziz, 2009: 403) yaitu sebagai berikut :
a.       Menurut Asmuni Syukir media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencaai tujuan dakwah.
b.      Menurut Wardi Bakhtiar media dakwah adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan  materi dakwah.
c.       Menurut Mira Fauziah media dakwah adalah alat atau sarana yang digunakan untuk berdakwah dengan tujuan supaya memudahkan penyampaian pesan dakwah kepada mad’u.
d.      Menurut Abdul Kadir Munsyi media dakwah adalah alat yang menjadi saluran yang menghubungkan ide dengan umat.
Dari berbagai defenisi di atas dapat disimplkan bahwa media dakwah adalah alat yang menjadi perantara penyampaian pesan dakwah kepada mitra dakwah.
4.      Manfaat jejaring social sebagai media dakwah
Adapun keunggulan atau manfaat jejaring social sebagai media dakwah antara lain yaitu sebagai berikut :
a.       Dakwah melalui internet khususnya jejaring social mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau
b.      Pengguna jasa internet khususnya jejaring social setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah.
c.       Bisa diakses di mana aja dan kapan saja.
d.      Bisa menjangkau berbagai kalangan terutama para remaja yang anti terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan.
e.       Dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai situs mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian pemaksaaan kehendak bisa dihindari.
f.       Cara penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islamiyah via internet khususnya jejaring sosial bisa menjangkau segmen yang luas.

C.    PENUTUP
1.      Kesimpulan
Berdakwah tidak hanya terbatas dengan dakwah manual (door to door), membuat sebuah jama’ah atau dalam even tertentu yang melibatkan orang banyak dalam satu waktu dan satu tempat untuk berdakwah. Para juru dakwah bisa berekspresi dalam tulisan yang menekankan pada seruan atau ajakan pada Islam, meluruskan hal-hal negatif tentang islam, memperluas wacana keislaman dengan membuat catatan kecil pada situs jejaring sosial (social network) seperti facebook, twitter dan lainnya, membuat mini blog atau pada website pribadi.
2.      saran
Seharusnya dengan adanya jaringan internet khususnya jejaring social ini, dakwah dapat memainkan perannya semaksimal mungkin dalam menyebarkan informasi tentang Islam keseluruh penjuru tanpa mengenal waktu dan tempat. Sudah saatnya kita semua memanfaatkan kemajuan teknologi digital untuk Islam yang lebih kuat dan maju. Saling mengingatkan satu sama lain, agar tidak menjadi umat yang semakin rapuh dan lemah.


D.    DAFTAR KEPUSTAKAAN
Amrullah Ahmad. 1983. Dakwah dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: PLP2M
Syamsul Munir Amin. 2008. Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta: Amzah
Moh. Ali Azis.2009. Ilmu Dakwah.Jakarta: Prenanda Media Group
M Arifin. 2004. Psikologi Dakwah. Jakarta: Bumi Aksara
Mahmud Hamdi Zaqzuq. 1998. Islam dan Tantangan Dalam Menghadapi Pemikiran Barat. Bandung: Pustaka Setia
Azhar Arsyad. Media Pendidikan.

2 komentar: