MANFAAT JEJARING SOSIAL SEBAGAI MEDIA
DAKWAH
Oleh :
RITA ASMIATI
A.
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Berdasarkan Qur’an surah Ali Imran ayat 104 Allah swt juga
menegaskan:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ
وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَن الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُون
Artinya :
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.”
Menurut
Prof. Hamka ayat ini member perintah
kepada orang-orang yang menjadi wali anak yatim agar melindungi dan menjaga
harta mereka. Dan menurut Ahmad Mustafa Al-Maragi ayat ini member perintah
terhadap para orang tua/wali yang dititipi anak yatim agar menjaga dan
memperlakukan mereka dengan baik.
Sedangkan
menurut Imam Jalaludin As Sayuti ayat ini member perintah kepada orang tua/wali
jangan sampai meninggalkan keturunanya dalam keadaan lemah.
Hal ini juga
dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadistnya yaitu: Apabila kamu melihat kemungkaran
maka cegahlah dengan tangan, apabila tidak bias vcegahlah dengan perbuatan, dan
apabila masih bias hendaklah kamu diam, sesungguhnya yang diam itu adalah
selemah-lemahnya iman. (HR. Bukhari & Muslim)
Dewasa ini perkembangan tekhnologi sangat
cepat dan sulit terbendung lagi, termasuk salah satunya adalah tekhnologi
informasi dan komunikasi. Dengan berkembangnya tekhnologi ini orang bisa
bertukar informasi antar kota, antar negara bahkan antar benua sekalipun.
(Ricky Brilianto, 2007: 2)
Perkembangan dunia komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dengan fasilitas yang namanya internet, dan internet tidak dapat dipisahkan dengan
yang namanya jejaring sosial seperti
facebook, yahoo messager, twitter, instagram dan jejaring
social lainnya. Berbagai fasilitas tersebut merupakan
suatu alternatif yang efektif dalam upaya
untuk menghubungkan antara individu yang satu dengan yang lain agar terjalin hubungan silaturrahmi yang harmonis dan saling menguntungkan. Oleh karena itu, jejaring sosial
tersebut sangat tepat sekali sebagai sarana dalam membangun dakwah islam. Hal ini dilakukan untuk menghadapi perang
pemikiran (ghozwul fikr) yang diciptakan
oleh dunia barat (Mahmud Hamdi Zaqzuq, 1998: 206). Islam menghadapi serangan peradaban dan pandangan dunia asing yang
mengancam, serangan itu banyak merusakkan peradaban yang dibangun islam
berabad-abad lamanya.
Untuk menghadapi itu kita memerlukan Strategi yang tepat dalam kegiatan
membangun jaringan dakwah, yaitu
dengan memanfaatkan perkembangan global connection. System ini merupakan salah
satu alternative untuk dijadikan sebagai media untuk berdakwah. Aspek
keuntungan yang diperoleh dengan pemanfaatan jaringan internet antara lain
dapat memepererat jalinan persaudaraan antara satu dengan lainnya juga dapat
memberikan informasi dalam waktu yang singkat (aspek social), dapat berdisksui
mengenal perkembangan islam (aspek agama) serta pengembangan ilmu pengetahuan
Tekhnologi (aspek ilmu pengetahuan).
Dakwah bisa dilaksanakan melalui situs jejaring sosial seperti Facebook
dan Twitter. Karena itu, pada era sekarang dengan penguasaan
teknologi informasi yang baik, dai bisa memanfaatkan situs jejaring sosial
sebagai salah satu sarana dakwah dan tidak hanya berdakwah di mimbar saja. Para
dai harus menguasai Tekhnologi Informasi agar bisa menyebarkan dakwah melalui jejaring
social seperti facebook dan twitter serta jejaring sosial lainnya yang penggunanya
setiap hari terus bertambah. Facebook dan twitter sebenarnya bukanlah hanya sekedar
sarana “cuap-cuap” (bercerita
red), caci maki, curhat atau lainnya. Tetapi jejaring
sosial itu bisa menjadi salah satu media dakwah yang efektif.
Analisis yang dikeluarkan Social bakers di tahun 2013 bahwa
Indonesia adalah pengguna facebook terbesar keempat di dunia. Tak kalah
hebatnya negeri ini pun tercatat sebagai pengguna Twitter urutan kelima di
dunia. Pengguna media sosial di Indonesia sudah berjumlah 50 juta account
lebih, atau sekitar 20 % dari total jumlah penduduk Indonesia. Oleh
karena itu, perlu ada proses pengawalan terhadap media agar dapat bergerak ke
arah kebaikan.
Mengingat pengguna jejaring social di
Indonesia cukup besar, maka ini merupakan peluang besar untuk berdakwah. Satu
postingan dakwah yang ditulis di jejaring social, akan dibaca oleh semua pengguna jejaring sosial tersebut.
Jadi kecanggihan teknologi informasi bisa dimanfaatkan
untuk dakwah.
Dari
studi pendahulan diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahannya yaitu bagaimana kita dapat memanfaatkan perkembangan tekhnologi
khususnya jejaring sosial untuk berdakwah. Oleh karena itu penulis memberi judul makalah ini “Manfaat
Jejaring Sosial Sebagai Media Dakwah”
2. Rumusan
dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di
uraikan di atas, maka dapat dirumuskan menjadi: “Apa manfaat jejaring social sebagai media dakwah ?”.
Mengingat banyaknya bahasan manfaat jejaring social sebagai media dakwah,
penulis
membatasi hal-hal sebagai berikut:
a. Apa itu jejaring social ?
b. Apa manfaat jejaring social sebagai media dakwah ?
B. PEMBAHASAN
1.
Pengertian
jejaring social
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia Jejaring berasal dari kata “jaring” yang artinya simpul-simpul yang saling terkait dan terikat. Sedangkan
social berarti
Jejaring sosial (social network)
adalah bentuk struktur sosial yang terdiri dari simpul-simpul yang saling
terkait dan terikat oleh satu atau lebih tipe hubungan yang spesifik.
Simpul-simpul yang dimaksudkan disini dapat berupa individu maupun
organisasi.
Situs jejaring sosial merupakan
sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat
profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima
teman untuk bergabung dalam situs tersebut.
Istilah jejaring sosial pertama kali
diperkenalkan oleh Professor J.A Barnes pada tahun 1954. Jejaring sosial
merupakan sebuah sistem struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen
individu atau organisasi. Jejaring sosial ini akan membuat mereka yang memiliki
kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang telah dikenal sehari-hari sampai
dengan keluarga bisa saling berhubungan.
Tetapi ada Banyak kalangan yang menilai bahwa
internet, khususnya jejaring social mendatangkan banyak manfaat dan tidak sedikit pula diantara
mereka yang menilai bahwa jejaring sosial banyak menimbulkan efek negatif bagi
para penggunanya.
Untuk menjawab atau menanggapi permasalahan ini, maka seyogyanya
harus didudukkan secara bijaksana. Teknologi termasuk di dalamnya jejaring
sosial adalah salah satu bentuk dari madaniyah. Kata madaniyah (Arab) merujuk
kepada definisi kumpulan benda-benda dan sarana-sarana yang dipergunakan dalam
urusan kehidupan.
Sebagaimana hal-hal
lain di dunia, internet umumnya dan jejaring social khususnya selain menawarkan manfaat, juga menyimpan kerugian. Bahwa bagaimanapun teknologi hanyalah alat sehingga
dibutuhkan kearifan dalam penggunaannya sebagai cara memahami dan mengendalikan
dunia.
2.
Ciri-ciri
jejaring Sosial
a. Memungkinkan anggota membuat dan mengelola profil pribadi
yang kemudian dapat dikaitkan dengan profil anggota lainnya.
b. Adanya teman, kontak dan jaringan untuk berbagi minat
yang sama, seperti bisnis, akademik, agama dan sebagainya.
c. Secara mendasar setiap pengguna jejaring social saling
terhubung dan memungkinkan untuk saling mengomentari sesama pengguna jejaring
social.
3.
Pengertian
media dakwah
Secara Etimologi Media
berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiah berarti perantara,
tengah atau pengantar (Azhar Arsyad, 2006: 3). Dalam bahasa Inggris media
merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti tengah, antara, rata-rata. Dari
pengertian ini ahli komunikasi mengartikan media sebagai alat yang
menghubungkan pesan komunikasi yang disampaikan oleh komunikator/pemberi pesan
kepada komunikan/penerima pesan (Moh. Ali Aziz, 2009: 403).
Dakwah mengandung
pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan,
tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam
usaha mempengaruhi orang lain, baik secara individual maupu secara kelompok, agar dalam dirinya timbul
suatu pengertian, kesadaran, sikap dan penghayatan sertanpengamalan terhadap
ajaran agama sebagai message yang disampaikan padanya tanpa adanya unsure-unsur
paksaan (M. Arifin, 2004: 6).
Berikut adalah beberapa
pengertian media dakwah menurut para Ahli (M. Ali Aziz, 2009: 403) yaitu
sebagai berikut :
a. Menurut Asmuni Syukir media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan sebagai alat untuk mencaai tujuan dakwah.
b. Menurut Wardi Bakhtiar media dakwah adalah peralatan yang digunakan
untuk menyampaikan materi dakwah.
c. Menurut Mira Fauziah media dakwah adalah alat atau sarana yang digunakan
untuk berdakwah dengan tujuan supaya memudahkan penyampaian pesan dakwah kepada
mad’u.
d. Menurut Abdul Kadir Munsyi media dakwah adalah alat yang menjadi saluran
yang menghubungkan ide dengan umat.
Dari berbagai defenisi
di atas dapat disimplkan bahwa media dakwah adalah alat yang menjadi perantara
penyampaian pesan dakwah kepada mitra dakwah.
4.
Manfaat
jejaring social sebagai media dakwah
Adapun
keunggulan atau manfaat jejaring social sebagai media dakwah antara lain yaitu
sebagai berikut :
a.
Dakwah melalui internet khususnya jejaring social mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan
energi yang relatif terjangkau
b.
Pengguna jasa
internet khususnya jejaring social
setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada jumlah
penyerap misi dakwah.
c.
Bisa diakses di
mana aja dan kapan saja.
d.
Bisa menjangkau berbagai kalangan terutama para remaja
yang anti terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan.
e.
Dakwah melalui
internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai
situs mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian
pemaksaaan kehendak bisa dihindari.
f.
Cara
penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islamiyah via internet khususnya jejaring sosial bisa menjangkau segmen yang luas.
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdakwah tidak hanya terbatas dengan dakwah
manual (door to door), membuat sebuah jama’ah atau dalam even tertentu
yang melibatkan orang banyak dalam satu waktu dan satu tempat untuk berdakwah.
Para juru dakwah bisa berekspresi dalam tulisan yang menekankan pada seruan
atau ajakan pada Islam, meluruskan hal-hal negatif tentang islam, memperluas
wacana keislaman dengan membuat catatan kecil pada situs jejaring sosial (social
network) seperti facebook,
twitter dan lainnya, membuat mini blog atau pada website pribadi.
2. saran
Seharusnya dengan adanya
jaringan internet khususnya jejaring social ini,
dakwah dapat memainkan perannya semaksimal mungkin dalam menyebarkan informasi
tentang Islam keseluruh penjuru tanpa mengenal waktu dan tempat. Sudah
saatnya kita semua memanfaatkan kemajuan teknologi digital untuk Islam yang
lebih kuat dan maju. Saling
mengingatkan satu sama lain, agar tidak menjadi umat yang semakin rapuh dan lemah.
D. DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Amrullah
Ahmad. 1983. Dakwah dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: PLP2M
Syamsul Munir Amin. 2008. Rekontruksi
Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta: Amzah
Moh. Ali Azis.2009. Ilmu
Dakwah.Jakarta:
Prenanda Media Group
M Arifin. 2004. Psikologi Dakwah. Jakarta: Bumi Aksara
Mahmud Hamdi
Zaqzuq. 1998. Islam dan Tantangan Dalam Menghadapi Pemikiran Barat. Bandung:
Pustaka Setia
Azhar Arsyad. Media Pendidikan.
ada fakta konkritnyanggak ya misalnya da'i siapa gitu.. biar lebih matep :)
BalasHapusIzin copas ya🙏
BalasHapus