KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah. Puji
syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini . sholawat srta salam semoga
dapat tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan kita selalu mendapat
syafaat nya.
Kami
sebagai mahasiswa sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing selama ini.
Dan penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan makalah
ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Teluk
Kuantan, 05 Oktober 2012
Penulis
RITA ASMIATI
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………………… i
DAFTAR
ISI …………………………………………………………….. ii
BAB
I : PENDAHULUAN …………………………………................... 3
LATAR
BELAKANG …………………………………………… 3
TUJUAN ………………………………………………………… 3
BAB
II : PEMBAHASAN ………………………………………………. 4
PENGERTIAN
TANGGUNG JAWAB ......................................... 4
TANGGUNG
JAWAB PENDIDIKAN DALAM ISLAM ............ 4
BAB
III : PENUTUP ……………………………………………………. 11
KESUMPULAN …………………………………………………. 11
SARAN …………………………………………………………. 11
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………… 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dalam
perspektif pendidikan Islam, tujuan hidup seorang muslim pada hakikatnya adalah
mengabdi kepada Allah. Pengabdian kepada Allah ialah sebagai realisasi dari
keimanan yang diwujudkan dalam amalan dan kepribadian yang dicita-citakan oleh
pendidikan islam. Sedangkan tujuan pendidikan islam adalah terbentuknya insan
yang memiliki dimensi religius, berbudaya, dan berkemampuan ilmiah.
Pendidikan merupakan usaha sadar
untuk mengembangkan kepribadian anak baik di luar dan di dalam sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Dan pengertian tersurat suatu pernyataan bahwa
pendidikan berlangsung di luar dan di dalam sekolah. Pendidikan di luar sekolah
dapat terjadi dalam keluarga dan di dalam masyarakat. Jadi pendidikan itu
berlangsung seumur hidup dimulai dari keluarga kemudian diteruskan dalam
lingkungan sekolah dan masyarakat.
B. TUJUAN
Keinginan manusia untuk berkembang berlangsung mulai dan lahir sampai
meninggal dunia. Untuk mengembangkan diri itu manusia memerlukan bantuan dalam
hal ini pendidikan. Karena keinginan untuk perkembangan itu berlangsung mulai
lahir sampai meninggal, maka kebutuhan untuk mendapatkan pendidikan itu juga
harus berlangsung seumur hidup.
BAB II
PEMBAHASAAN
A.
PENGERTIAN
PENANGGUNG JAWAB
Tanggung
jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu. artinya jika ada
sesuatu hal, boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan dan sebagainya. Tanggung
jawab ini pula memiliki arti yang lebih jauh bila memakai imbuhan ber-,
bertanggung jawab diartikan dengan “suatu sikap seseorang yang secara sadar dan
berani mau mengakui apa yang dilakukan, kemudian ia berani memikul segala
resikonya”. Dan jika memakai imbuhan pe-, penanggung jawab diartikan sebagai
“orang atau seseorang yang bersikap secara saadar dan berani mau mengakui apa
yang dilakukan, kemudian ia berani memikul segala resikonya”.[1]
B.
PENANGGUNG
JAWAB PENDIDIKAN ISLAM
Dalam GBHN Ketetapan MPR No. IV/MPR/1978 yang
berkenaan dengan pendidikan dikemukakan sebagai berikut : Pendidikan
berlangsung seumur hidupdan dilaksanakan didalam lingkungan rumah tangga,
sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama
keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah.[2]
Pendidikan
terbagi menjadi tiga bagian yakni pendidikan informal, pendidikan nonformal,
dan pendidikan formal. Penanggung jawab pendidikan informal adalah orang tua
dan keluarga di rumah. Mereka perlu mendidik anak mereka agar menjadi anggota
masyarakat yang berbudi. Penanggung jawab pendidikan nonformal adalah
masyarakat kursus dan sejenisnya. Mereka perlu mendidik peserta didik sehingga
memiliki keterampilan yang memadai. Dan penanggung jawab pendidikan formal
adalah sekolah dan perguruan tinggi.
Penanggung
jawab pendidikan formal, informal dan
nonformal ini sangatlah penting, keduanya saling berkaitan dan harus saling
menunjang demi terwujudnya tujuan pendidikan Islam dan tujuan pendidikan
Indonesia yakni “membangun aqidah yang luhur dan mencerdaskan kehidupan
bangsa”.
Adapun penanggung jawab
pendidikan umumnya dan pendidikan islam khususnya yaitu :
- Orag tua/Keluarga
Keluarga
mempunyai peranan penting dalam pendidikan umumnya dan pendidikan islam
khususnya. Karena keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak
yang pertama di mana dia mendapatkan pengaruh dari
anggota-anggotanya pada masa yang amat penting dan paling kritis dalam
pendidikan anak, yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupannya (usia
pra-sekolah). Sebab pada masa tersebut apa yang ditanamkan
dalam diri anak akan sangat membekas, sehingga
tak mudah hilang atau berubah sesudahnya. Dari sini, keluarga
mempunyai peranan besar dalam pembangunan masyarakat.
Karena keluarga merupakan batu pondasi bangunan masyarakat dan tempat pembinaan
pertama untuk mencetak dan mempersiapkan personil-personilnya.
Secara psikogis
keluarga berfungsi sebagai :
a.
Pemberi rasa aman bagi anak dan
anggota keluarga lainnya
b.
Memberi pemenuhan kebutuhan baik fisik
maupun psikis
c.
Sumber kasih sayang dan penerimaan
d.
Model pola perilaku yang tepat bagi anak untuk belajar
menjadi anggota masyarakat yang baik
e.
Pemberi bimbingan bagi
pengembangan perilaku yang secara
f.
sosial dianggap tepat
g.
Pembentuk anak dalam memecahkan masalah yang
dihadapinya dalam rangka menyesuaikan dirinya
terhadap kehidupan
h.
Pemberi bimbingan dalam
belajar keterampilan motorik, verbal dan sosial
yang dibutuhkan untuk penyesuaian diri
i.
Stimulator bagi pengembangan
kemampuan anak untuk mencapai prestasi,
baik di sekolah maupun di masyarakat
j.
Pembimbing dalam mengembangkan aspirasi
k.
Sumber persahabatan atau teman bermain bagi anak
sampai cukup usia untuk mendapatkan teman di luar rumah, atau apabila
persahabatan diluar rumah tidak memungkinkan.
Sedangkan
dari sudut pandang sosiologis, fungsi
keluarga dapat
diklasifikasikan
ke dalam fungsi-fungsi berikut :
a.
Fungsi biologis, artinya
keluarga merupakan tempat memenuhi semua
b.
kebutuhan biologis keluarga seperti; sandang, pangan
dan sebagainya.
c.
Fungsi ekonomis, maksudnya
dikeluargalah tempat orang tua untuk
d.
memenuhi semua kewajibannya selaku kepala keluarga.
e.
Fungsi pendidikan, dimana di
keluargalah tempat dimulainya pendidikan
f.
semua anggota keluarga.
g.
Fungsi sosialisasi, maksudnya
keluarga merupakan buaian atau
h.
penyemaian bagi masyarakat masa depan.
i.
Fungsi perlindungan, keluarga
merupakan tempat perlindungan semua
j.
keluarga dari semua gangguan dan ancaman.
k.
Fungsi rekreatif, keluarga merupakan pusat dari
kenyamanan dan hiburan
l.
bagi semua anggota keluarganya.
m.
Fungsi agama, maksudnya keluarga merupakan tempat
penanaman agama pertama bagi anak.
- Masyarakat
Menurut
Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan.
Kaitan
antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yaitu:
1.
Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang
dilembagakan maupun yang tidak dilembagakan
2.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan atau kelompok
sosial di masyarakat, baik langsung maupun tak langsung ikut mempunyai peran
dan fungsi edukatif
3.
Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar,
baik yang dirancang maupun yang dimanfaatkan (utility). Perlu diingat bahwa
manusia dalam bekerja dan hidup sehari-hari akan selalu berupaya memperoleh
manfaat dari pengalaman hidupnya itu untuk meningkatkan dirinya. Dengan kata
lain, manusia berusaha mendidik dirinya sendiri dengan memanfaatkan
sumber-sumber belajar yang tersedia di masyarakatnya dalam bekerja, bergaul,
dan sebagainya.
Terdapat
sejumlah lembaga kemasyarakatan atau kelompok sosial yang mempunyai peranan dan
fungsi edukatif yang besar, diantaranya:
1.
Kelompok Sebaya
Yang dimaksud kelompok sebaya (peers group) adalah suatu kelompok
yang terdiri dari orang – orang yang bersamaan usianya. Terdapat beberapa
fungsi kelompok sebaya terhadap anggotanya, antara lain:
·
Mengajarkan berhubungan dan menyesuaikan diri dengan
orang lain
·
Memperkenalkan kehidupan masyarakat yang lebih luas
·
Menguatkan sebagian dari nilai-nilai yang berlaku
dalam kehidupan masyarakat orang dewasa
·
Memberikan pengetahuan yang tidak bisa diberikan oleh
keluarga secara memuaskan (pengetahuan mengenai cara cita rasa berpakaian,
music jenis tingkah laku tertentu, dll.)
·
Memperluas cakrawala pengalaman anak sehingga ia
menjadi orang yang lebih kompleks
2.
Organisasi kepemudaan
Organisasi kepemudaan pada umumnya mempunyai prinsip dasar yang sama yakni
menyalurkan hasrat berkelompok dari pemuda kepada hal-hal yang berguna.
Disamping penambahan pengetahuan dan keterampilan, organisasi kepemudaan
tersebut terutama sangat bermanfaat dalam membantu proses sosialisasi serta
mengembangkan aspek afektif dari kepribadian (kejujuran, disiplin, tanggung
jawab dan kemandirian)
3. Organisasi keagamaan
Peranan organisasi keagamaan pada umumnya sangat penting karena berkaitan
dengan keyakinan agama. Karena semua organisasi keagamaan mempunyai keinginan
untuk melestarikan keyakinan agama anggota-anggotanya, maka organisasi tersebut
menyediakan program pendidikan bagi anak-anaknya, seperti:
·
Mengajarkan keyakinan serta praktek-praktek keagamaan
dengan cara memberikan pengalaman-pengalaman yang menyenangkan bagi mereka.
·
Mengajarkan tingkah laku dan prinsip-prinsip moral
yang sesuai dengan keyakinan-keyakinan agamanya.
Pendidikan dari masyarakat artinya pendidikan harus memberikan
jawaban bagi kebutuhan masyarakat itu sendiri. Pendidikan oleh
masyarakat artinya bahwa masyarakat bukanlah merupakan objek pendidikan, untuk
melaksanakan kemauan negara atau suatu kelompok semata-mata, tetapi partisipasi
yang aktif dari masyarakat, dimana masyarakat mempunyai peranan di dalam setiap
langkah program pendidikannya. Hal ini berarti
masyarakat bukan sekedar penerima belas kasih
dari pemerintah, tetapi suatu
sistem yang percaya kepada kemampuan masyarakat untuk
bertanggungjawab atas pendidikan generasi mudanya.
Masyarakat
Islam merupakan masyarakat yang menjunjung nilai-nilai di antaranya adalah
nilai Ketuhanan, Persaudaraan, Keadilan, Amar ma’ruf nahi munkar, dan
Solidaritas.
- Guru/Sekolah
Sebagai lembaga pendidikan formal, tanggung jawab sekolah didasarkan atas
tiga faktor, yaitu :
a.
Tanggung jawab formal, yaitu tanggung jawab sekolah
sebagai kelembagaan formal kependidikan sesuai dengan fungsi, tugas, dan tujuan
yang hendak dicapai. Misalnya, pendidikan dasar diselenggarakan untuk
mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan keterampilan
dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta
didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah. Demikian
pula pada pendidikan menengah, diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan
pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,
budaya, dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam
dunia kerja.
b.
Tanggung jawab keilmuan, yaitu tanggung jawab yang
berdasarkan bentuk, isi, dan tujuan, serta tingkat pendidikan yang dipercayakan
masyarakat kepadanya.
c. Tanggung jawab
fungsional, adalah bentuk tanggung jawab yang diterima sebagai pengelola
fungsional dalam melaksanakan pendidikan oleh para pendidik yang diserahi
kepercayaan dan tanggung jawab melaksanakannya berdasarkan ketentuan yang
berlaku sebagai pelimpahan wewenang dan kepercayaan serta tanggung jawab yang
diberikan oleh orang tua peserta didik. Pelaksanaan tugas tanggung jawab yang
dilakukan oleh peserta didik profesional ini didasarkan atas program yang telah
terstruktur yang tertuang dalam kurikulum.
- Pemerintah
Kewajiban
utama pemerintah agar masyarakatnya berkualitas, berakhlak dan bermoral melalui
pendidikan adalah :
·
Melakukan pelayanan pendidikan
·
Meningkatkan akses pendidikan.
·
Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan
·
Memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh
masyarakat untuk dapat menimba ilmu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendidikan
pada dasarnya adalah proses memanusiakan manusia (humanising human being)
artinya pendidikan adalah suatu upaya pengangkatan manusia ke
taraf insani sehingga ia dapat menjalankan hidupnya sebagai
manusia utuh, bermoral bersosial, berkarakter, berpribadi,
berpengetahuan berohani. Pendidikan merupakan salah satu sarana yang
efektif untuk membina dan mengembangkan potensi yang ada pada diri
manusia. Hal tersebut dapat terlaksana apabila peran dan tanggung jawab
lingkungan pendidikan dapat berfungsi dan saling bersinergi.
B. Saran
Dari
penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik
dari segi pemulisanmaupun isi dari makalah ini. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia
2. Daud, Ali. 2004. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: PT RajanGrafindo
3. Ramayulis. 2002. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia
4. Darajat, Zakiah. 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
5. Sudiyono. 2009. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar